Kosong... Redup dan gelap

Kosong... Redup dan gelap

Pada suatu pagi yang dingin dan redup, seorang pria bangun dari tempat tidurnya yang terletak di sudut kecil kamar sempitnya. Ia merasakan kekosongan dalam dirinya, seakan-akan sesuatu yang vital telah hilang dari keberadaannya. Namun, ia tidak dapat mengidentifikasi apa yang hilang.

Dia duduk di tepi tempat tidurnya, berusaha mengenang kenangan-kenangan terdahulu, tetapi semuanya terasa begitu kabur dan samar. Ia merasakan tekanan yang berat di dadanya, dan perasaannya semakin hancur saat ia menyadari bahwa ia tidak memiliki tujuan hidup yang jelas.

Setelah beberapa saat, pria itu bangkit dari tempat tidurnya dan mulai menapaki lorong-lorong yang gelap dan sempit di apartemennya. Ia melangkah seperti bayangan yang tak berwujud, seolah-olah tak diperhatikan oleh siapa pun.

Saat ia tiba di dapur, ia memandangi panci-panci kosong dan bahan-bahan makanan yang seolah-olah tak bisa digunakan untuk apa-apa. Ia merasa lelah dan lapar, tetapi tidak mampu mengumpulkan cukup energi untuk memasak atau mencari makanan.

Dia duduk di kursi dapur dan melihat keluar jendela, memandang langit yang kelam dan menyadari bahwa hidupnya hampa dan tidak berarti. Ia merasa terjebak dalam keadaan yang tak berdaya dan hampa, seperti tikus yang terperangkap dalam perangkap yang tak bisa ia keluar.

Tiba-tiba, pria itu merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya. Sebuah api kecil yang tumbuh dalam hatinya, sebuah api yang membara dengan semangat yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Ia merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang dapat mengubah hidupnya menjadi lebih berarti.

Namun, sebelum ia mampu mengambil tindakan apa pun, api itu redup dan padam, meninggalkannya kembali dalam keadaan yang kosong dan hampa. Pria itu terduduk di kursi dapur, memandang langit yang kelam, dan merasa putus asa.

Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Hidupnya terasa seperti labirin yang tak berujung, tanpa jalan keluar yang jelas. Ia merasa terjebak dalam keadaan yang sama sekali tidak memiliki arti atau tujuan.

Dan begitulah pria itu hidup, dari hari ke hari, minggu ke minggu, dan bulan ke bulan. Dia terus berjuang dalam kegelapan, mencari sesuatu yang tak pernah ia temukan, dan akhirnya mengakhiri hidupnya sebagai sosok yang tidak punya arti dan tak dikenal.

0 Response to "Kosong... Redup dan gelap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel